TEDDY
BEAR UNTUK DEA
Seperti biasa setiap
pulang sekolah, Tia berjalan kaki menuju rumah nya dan melewati banyak toko.
Tia sering melihat dari jendela-jendela toko tersebut beraneka ragam barang
yang dijual di toko itu, termasuk toko boneka yang menjadi toko favorit
anak-anak seusia nya.
Sudah empat hari Tia melihat seorang anak seusianya
berpakaian kumal berdiri di depan toko boneka dan memandang dari kejauhan
boneka-boneka yang di pajang di toko tersebut. Tia bingung kenapa anak tersebut
selalu berdiri di depan toko itu. Ingin rasanya Tia bertanya ke anak tersebut.
Sesampainya dirumah, Tia di sambut hangat oleh Mamanya.
“Udah
pulang sayang, ganti baju ya, terus makan, mama masak ayam goreng kesukaanmu.”
“Iya Ma.” Jawab Tia.
Selagi Tia makan, Mama memberitahu kabar gembira untuk
Tia bahwa Papa nya besok akan pulang. Papa Tia bekerja di salah satu perusahaan
swasta, dan sering ditugas kan keluar kota. Tia sangat senang mendengarnya.
Esoknya, sepulang sekolah Tia seperti biasa melewati
toko-toko. Tapi kali ini ia tidak melihat anak yang berpakaian kumal itu
berdiri di depan toko boneka seperti hari-hari sebelumnya. Tia penasaran,
kemana anak itu pergi. Tapi rasa penasaran itu ia pendam sendiri, Karena tidak
tahu harus bertanya kepada siapa.
Sesampainya
di rumah, Tia melihat Papa dan Mama nya duduk di teras rumah untuk menunggu
kepulangan nya. Tia berlari memeluk Papa nya.
“Pa,
Tia kangen” Kata Tia.
“Papa
juga kangen sama Tia”
“Tia,
ganti baju sana. Papa mau ngajak kita makan di KFC.” Kata Mama.
Tia
langsung bergegas menuju kamar nya untuk ganti baju. Mereka pun berangkat. Tia
sangat senang pergi bersama Papa dan Mamanya. Karena Papa Tia sering keluar
kota, Tia sangat jarang berpergian bersama seperti ini.
1
Sepulang
dari KFC, Papa berniat untuk mampir di Toko boneka yang biasa di lewati Tia
untuk membelikan Tia boneka. Betapa senang hati Tia.
“Tia,
pilih mana boneka yang Tia suka.” Kata Papa ketika berada di dalam toko boneka.
Akhirnya,
Tia memilih boneka Teddy Bear yang berukuran sedang. Sewaktu mereka keluar dari
toko tersebut dan bergegas untuk pulang, Tia kembali melihat anak yang
berpakaian kumal itu berada di depan toko. Tia ingin menegur nya, tapi anak itu
lari dan masuk ke gang sempit. Tia heran melihat sikap anak itu. Tia sempat
melihat mata anak itu berkaca-kaca seperti menahan tangis sambil memandang
boneka yang di pegang Tia.
“Ada
apa Tia ?” Tanya Mama yang melihat wajah penasaran Tia.
“Eng...
Gak apa-apa kok Ma” Jawab Tia.
Mereka
pun pulang kerumah untuk beristirahat. Tia masih bingung terhadap anak
berpakaian kumal itu. Tia berniat untuk menyapa nya besok sepulang sekolah.
Sepulang
sekolah, Tia berdiri di depan toko boneka dan melihat ke kiri dan ke kanan,
mencari anak berpakaian kumal tersebut. Ternyata ada seorang Ibu yang
memperhatikan Tia dari tadi.
“Cari
siapa Dek ?” Kata Ibu itu.
“Eh,
itu bu.. Emm apa ibu tahu anak-anak yang sering berdiri disini ?” Jawab Tia
agak kaget.
“Oh..
Itu nama nya Dea, dia tetangga Ibu, mau bertemu dengan nya ?”
“Iya,
apa Ibu mau mengantarnya ?”
“Kebetulan
Ibu mau pulang, ayo sekalian..” Kata Ibu itu ramah.
Tia senang akhirnya akan bertemu dengan anak itu. Di
perjalanan menuju rumah Dea, Ibu itu menanyakan apakah Tia mengenal Dea. Tia
terpaksa berbohong agar bisa bertemu Dea, Tia menjawab bahwa Dea adalah
temannya.
Sampailah Tia di rumah Dea yang sangat sederhana. Setelah
Tia mengucapkan terima kasih, Ibu yang mengantarkan Tia tadi langsung pulang ke
rumah nya. Dari dalam rumah, muncullah seorang Ibu yang sudah agak tua.
Ternyata Ibu nya Dea.
“Cari siapa Nak ?” Kata Ibu tersebut.
2
“Saya
ingin bertemu Dea, Bu.”
“Oh, temannya Dea ya. Dea sedang sakit dan ada di kamar,
ayo masuk.”
Tia segera masuk dan mengikuti Ibu itu dari belakang.
Mendengar Cerita Ibu nya, Dea ternyata sangat menginginkan sebuah boneka. Tapi
saat ini, Orang tua Dea belum ada uang untuk membelikan Dea boneka. Ayah Dea hanyalah
seorang pemulung. Makanya Dea selama ini selalu berdiri di depan toko boneka.
Setelah mendengar cerita itu, Tia bergegas untuk pulang.
Padahal Tia belum sempat bertemu Dea. Tia berlari menuju rumah nya, Dan
langsung menuju kamar nya. Papa dan Mama heran melihat sikap anak nya itu.
“Ma, Tia pergi lagi ya..” Kata Tia sambil bergegas keluar
rumah dan di tangan nya sudah ada boneka Teddy Bear yang dibeli bersama orang
tuanya kemarin.
“Mau kemana Tia ? belum ganti baju, belum makan, kok udah
mau pergi lagi dan buat apa itu bonekanya ?” Kata Mama berusaha menahan Tia
untuk tidak pergi lagi.
Akhir nya Tia menceritakan kejadian yang sebenarnya,
mulai dari melihat Dea berdiri di depan Toko Sampai Tia berada di rumah Dea.
Ternyata Tia berniat untuk memberikan boneka Teddy Bear nya itu kepada Dea.
Orang tua Tia merasa bangga kepada Tia. Masih kecil seperti ini, Tia sudah
sangat perduli terhadap sesamanya.
“Terus, kalau Tia kasih boneka nya sama Dea, Tia gak
punya boneka Teddy Bear lagi dong.” Papa mencoba untuk menggoda Tia.
Tapi dengan tegas Tia menjawab, “Boneka Tia kan udah
banyak Pa, gak apa-apa kan kalau Tia kasih satu. Lagian kan Pa, boneka Teddy Bear
nya bisa di beli lagi kapan-kapan kalau punya uang.”
Papa senang mendengar jawaban Tia. Akhirnya Tia pergi
kerumah Dea bersama dengan kedua orang tuanya. Ibu Dea kaget melihat kedatangan
Tia dan orang tuanya. Tia langsung memberikan boneka Teddy Bear itu kepada Dea.
Dengan senang hati Dea menerimanya. Mereka akhirnya menjadi sahabat.
Dan
sepulang dari rumah Dea, Orang tua Tia mengajak Tia ke toko boneka lagi. Tia
tampak bingung, tapi akhirnya Tia tahu, Papa nya membelikan lagi boneka Teddy
Bear berukuran besar untuk Tia, karena Tia sudah membuat kedua orang tua nya
bangga. Betapa senangnya hati Tia.
3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar